Ilmu Lazawin: Mengapa Malas Benar -benar Dapat Membuat Anda Lebih Sukses
Kita hidup dalam masyarakat yang sering memuliakan kesibukan dan produktivitas. Kami terus -menerus dibombardir dengan pesan yang menyuruh kami bekerja lebih keras, melakukan lebih banyak, dan terus -menerus bepergian. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menjadi malas sebenarnya dapat bermanfaat bagi kesuksesan kami.
Konsep kemalasan, atau meluangkan waktu untuk bersantai dan mengisi ulang, sering dikaitkan dengan konotasi negatif. Orang yang dipandang malas sering dinilai tidak termotivasi atau tidak produktif. Namun, penelitian di bidang psikologi dan ilmu saraf telah menunjukkan bahwa meluangkan waktu untuk menjadi malas sebenarnya dapat menyebabkan peningkatan produktivitas dan keberhasilan dalam jangka panjang.
Salah satu alasan utama mengapa kemalasan dapat menyebabkan kesuksesan adalah bahwa hal itu memungkinkan otak kita untuk beristirahat dan mengisi ulang. Ketika kita terus bekerja dan mendorong diri kita sampai batas, otak kita bisa menjadi kewalahan dan kelelahan. Ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan fokus, kreativitas, dan pemecahan masalah. Dengan meluangkan waktu untuk menjadi malas dan rileks, kami membiarkan otak kami mengatur ulang dan mengisi ulang, yang mengarah pada peningkatan kejernihan dan produktivitas saat kami kembali bekerja.
Selain itu, menjadi malas juga dapat menyebabkan peningkatan kreativitas. Ketika kita terus -menerus sibuk dan sedang bepergian, kita sering tidak memiliki waktu atau ruang mental untuk berpikir secara kreatif. Dengan meluangkan waktu untuk bersantai dan malas, kami memberi otak kami kesempatan untuk berkeliaran dan menjelajahi ide -ide baru. Hal ini dapat menyebabkan terobosan dan solusi inovatif yang mungkin tidak kita pikirkan jika kita terus bekerja.
Selain itu, menjadi malas juga dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Ketika kita terus -menerus sibuk dan kewalahan, kita dapat membuat keputusan secara impulsif atau tanpa sepenuhnya mempertimbangkan semua opsi kita. Dengan meluangkan waktu untuk bersantai dan malas, kami memberi diri kami kesempatan untuk mundur dan berpikir lebih kritis tentang keputusan kami. Ini dapat menyebabkan pilihan yang lebih baik dan hasil yang lebih sukses dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, ilmu kemalasan menunjukkan kepada kita bahwa meluangkan waktu untuk bersantai dan malas sebenarnya dapat bermanfaat bagi kesuksesan kita. Dengan membiarkan otak kita beristirahat dan mengisi ulang, kita dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kemampuan pengambilan keputusan kita. Jadi lain kali Anda merasa bersalah karena beristirahat, ingatlah bahwa menjadi malas benar -benar dapat membuat Anda lebih sukses dalam jangka panjang.